Teh Gurah, Produk Khas Kampung Batik Giriloyo


Berbagai macam teh dengan rasa dan manfaat yang berbeda-beda, kini tersedia di pasaran salah satunya teh gurah. Teh ini dipercaya dapat memberikan manfaat kesehatan seperti terapi pengobatan tradisional.

Gurah adalah salah satu cara pengobtan tradisional yang di percaya mampu mengobati berbagai macam penyakit. Jika dulu gurah di lakukan dengan meneteskan ramuan ke dalam hidung, tapi pada saat ini metode gurah lebih mudah untuk di lakukan, karena yang sekarang ini gurah sudah di campurkan dan di kemas menjadi seperti teh, sehingga masyarakat yang mengkonsumsinya tidak merasakan kesakitan. Adapun manfaat gurah itu sendiri adalah untuk mengeluarkan lendir dan dahak dalam tubuh. lendir itu, katanya, adalah kotoran tubuh sehingga harus dikeluarkan. Terapi gurah siklaim akan membuat suara jadi jernih dan nyaring.

Hal ini pun dijelaskan oleh Ibu Ni’mah salah satu pengusaha teh gurah di dusun karangkulon Wukirsari Imogiri Bantul Yogyakarta beliau merupakan salah satu pengracik teh gurah dan terapi gurah, beliau menjelaskan bahwasanya manfaat dari terapi gurah dan teh gurah adalah mengilangkan dahak yang ada di dalam tubuh sehingga dapat membatu pasia agar tidak serak, suara jenrih dan tidak terkena flue.

Banyak yang percaya pengobatan ini memiliki banyak manfaat bagi para pasien. Namun metode tetes hidung membuat orang enggan untuk melakukannya. Ketakutan inilah yang membuat Ni’mah ini memproduksi teh gurah.

Khasiat teh di dapat dari ramuan herbal yang ada dalam teh, selain daun the hitam kualitas tinggi dari pegunungan kerinci, teh ini dikatakan oleh Ni’mah mengandung daun srigunggu atau Clerodendron serratum dari pegunungan Giriloyo, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Daun srigunggu dari Giriloyo dipercaya memiliki kadar menitol lebih tinggi ketimbang daerah lainnya. 

Campuan bahan-bahan yang diakatakan Ni’mah mengandung protein dan vitamin C. selain itu, teh gurah juga memiliki serat kasar sehingga banyak mengandung vitamin A, serta mengandung mineral dan zat besi. Ni’mah juga semakin gencar berpromosi. Jika dulu teh gurah dijual dalam bentuk teh seduh atau bubuk, sejak tahun 2006, Ni’mah memproduksi teh gurah celup. Strategi inilah yang membuat permintaan terus meningkat mencapai 40%.


Penulis  Artikel Opini: Tegar Setiawan 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kunjungan ke Makam Raja-Raja Imogiri

BATIK DAN GURAH PENINGKAT SEKTOR PARIWISATA IMOGIRI

Karangkulon Gelar Majemukan