KKN MIT Ke-14 UIN Walisongo Semarang Mengadakan Bekam Gratis



BANTUL
- Pengetahuan dan ilmu tidak sebatas berupa materi yang dihafalkan, diingat, pun dipahami saja. Tetapi akan bisa memberikan kebermanfaatan ketika ilmu tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik untuk kemaslahatan diri pribadi maupun orang lain. Sebagai mahasiswa yang diberikan amanah untuk melakukan pengabdian di masyarakat tentu harus bisa semaksimal mungkin merealisasikan program kerja yang diajukan sebelum turun ke masyarakat. 

Begitulah adanya, sebagaimana yang dilakukan oleh kelompok 65 KKN MIT Ke-14 UIN Walisongo Semarang, kami mengadakan program bekam gratis sebagai salah satu bentuk pengabdian di masyarakat yang mengarah pada kesehatan. Program bekam ini termasuk proker besar kelompok 65 yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang berasal dari prodi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas FuHum UIN Walisongo Semarang. Bekam termasuk Thibbun Nabawi atau pengobatan cara Nabi yang pembelajarannya masuk pada ranah Sufi Healing (Pengobatan ala Sufi) yang tentu dipelajari oleh anak Tasawuf dan Psikoterapi.

Terkait bekam sendiri, di ranah masyarakat tentu ada yang masih terdengar asing dan bahkan tidak tahu sama sekali. Untuk itu sebelum praktek, mahasiswa yang menjadi terapis memberikan penjelasan terlebih dahulu terkait bekam. 

"Mbak bekam itu apa ya, manfaat bekam sendiri apa untuk kesehatan," pertanyaan yang disampaikan oleh salah satu ibu warga Karangkulon sebelum dibekam.

Adapun alur dalam melaksanakan proker bekam gratis ini, dimana anggota kelompok 65 membagikan pamflet kepada masyarakat terkait adanya bekam gratis. Kemudian bagi warga yang ingin dibekam bisa langsung datang ke tempat penginapan KKN atau mahasiswa selaku terapisnya yang datang langsung ke rumah warga yang ingin dibekam. Proker ini berjalan selama periode KKN dan Alhamdulillah warga Karangkulon yang ikut berpartisipasi dalam bekam gratis ini lumayan banyak dari bapak-bapak maupun ibu-ibu. Sehingga mencapai target dari jumlah yang menjadi patokan sebelumnya.

Warga yang sudah dibekam memberikan beberapa testimoni yang mereka rasakan sebelum dan sesudah dibekam.

Hal ini sebagaimana diungkap oleh ibu Isti yang merupakan salah satu warga yang merasakan khasiat dari bekam "Sebelum dibekam badan saya terasa berat, pegal-pegal. Alhamdulillah setelah dibekam saya merasa lebih enteng dan rileks. Dilanjut oleh Ibu Aisyah "Setelah dibekam badan saya jadi terasa ringan, plong, segar, tidak kaku lagi"

Adapun manfaat bekam (Hijimah) di antarnya: 

 ✓Mengeluarkan toxin (darah kotor), mengeluarkan angin berlebihan dan enegi berlebihan dalam tubuh

✓Melancarkan peredaran darah

✓Meredakan nyeri 

✓Memperbaiki sistem tubuh

Terbukti bahwa bekam termasuk salah satu pengobatan tradisional ala Rasul yang bisa memberikan kebermanfaatan untuk kesehatan jika cara dan prosedur yang dilakukan benar dan tepat. Sebagai umat Rasulullah, kita dianjurkan untuk mengikuti Sunnahnya. Bekam termasuk salah satu di antara banyaknya sunah Beliau.



Penulis: BPH KKN MIT Kelompok 65 UIN Walisongo


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kunjungan ke Makam Raja-Raja Imogiri

BATIK DAN GURAH PENINGKAT SEKTOR PARIWISATA IMOGIRI

Karangkulon Gelar Majemukan