BATIK DAN GURAH PENINGKAT SEKTOR PARIWISATA IMOGIRI


Imogiri merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Bantul Yogyakarta. Berbicara mengenai Imogiri, salah satu hal terkenal yang sering dikunjungi ketika berada di Imogiri ialah makam Raja-raja. Terdapat 2 makam yang terkenal yaitu Makam Imogiri (Makam raja-raja dan keluarga raja kerajaan Mataram), dan Makam Sunan Cirebon. 

Selain makam hal yang cukup terkenal yang bisa kita temui Imogiri ialah batik dan gurah. Salah satu Padukuhan yang letaknya tidak terlalu jauh dari kedua makam suci Imogiri ialah Padukuhan Karangkulon. 

Padukuhan Karangkulon merupakan salah satu padukuhan yang berada dalam lingkup Kelurahan Wukirsari. Dulunya Padukuhan ini bernama Giriloyo, tetapi karena alasan daerahnya yang sangat luas, maka Giriloyo dipecah menjadi 3 Padukuhan yaitu;  Karangkulon, Giriloyo, dan Cengkehan. Karangkulon memiliki banyak kepala keluarga yang hidup di dalamnya yang dinaungi oleh 9 RT yang dipimpin langsung oleh seorang Dukuh.  

Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang kehadirannya sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Ada banyak wanita di kampung ini yang bisa membuat batik sehingga kampung ini disebut sebagai kampung batik Giriloyo. Adapun batik yang terdapat dalam kampung batik Giriloyo merupakan batik tulis warisan keraton Ngayogyokarto. 

Terdapat kawasan yang menjadi iconik kampung ini ialah Gazebo batik atau Paguyuban batik Giriloyo. Gazebo ini dikelola oleh beberapa kelompok kecil pembatik yang ada disekitarnya yang berkomitmen untuk terus melestarikan warisan kebudayaan luhur. Hampir setiap hari tempat ini ramai dikunjungi oleh masyarakat Indonesia dari beberapa daerah di Indonesia dan juga turis mancanegara yang ingin belajar membuat batik secara langsung. Selain itu, paguyuban ini juga membuka ruang edukasi bagi siapa saja yang ingin meneliti atau mempelajari mengenai sejarah batik. Hal lain yang terdapat dalam paguyuban ini adalah adanya galeri batik yang menyimpan puluhan atau bahkan ratusan batik tulis karya wanita-wanita kampung batik Giriloyo yang juga bisa dibeli oleh para pengunjung.

Selain batik, pengobatan gurah juga bisa kita temui. Pengobatan ini bertujuan untuk menjernihkan suara para qori. Dilansir dari Ugm.ac.id, pengobatan gurah pertamakali diperkenalkan oleh salah satu kiyai terkenal dari Giriloyo bernama Kiyai Marzuki. Kiyai Marzuki sebagai pengasuh pondok pesantren yang terkenal menghasilkan qori berkualitas di Jogja. Oleh karena itu, banyak orang-orang berbondong-bondong mendatangi tempat ini hinggah akhirnya pengobatan gurah ini menjadi terkenal hingga saat ini. 

Adapun pengobatannya menggunakan akar pohon srigunggu basah yang dikeringkan lalu digilas hingga menghasilkan busa. Setelah itu busa tersebut disaring hingga menghasilkan air jernih yang kemudian dicampur dengan air yang telah dimasak lalu diteteskan kedalam hidung. Sudah banyak santri Kiyai Marzuki yang juga turut membuka pengobatan gurah didaerahnya masing-masing membuat pengobatan ini menjadi terkenal. Selain sebagai tempat pengobatan gurah, Kampung ini juga menjadi sentra pemesanan akar pohon srigunggu bagi para penggurah yang ada diluar Imogiri.

Melihat dampak positif yang dihasilkan dari adanya batik dan gurah di Imogiri, memungkinkan Imogiri menjadi terkenal. Hal tersebut dikarenakan kedua hal ini masih sangat sulit atau bahkan tidak ada di daerah lain. Oleh karenanya, diperlukan peran masyarakat dan pemerintah. Merekalah yang berperan untuk terus mempromosikan apa yang menjadi ikonik daerah Imogiri sehingga bisa menjadi daerah yang terkenal di Indonesia bahkan Dunia serta terus menjaga apa yang telah menjadi keistimewaan Imogiri.


Penulis Artikel Opini : Muh. Fadhil (KKN MIT kelompok 65 UIN Walisongo Semarang)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kunjungan ke Makam Raja-Raja Imogiri

Karangkulon Gelar Majemukan