Kelompok 65 KKN UIN Walisongo Semarang Adakan Seminar Pengembangan Potensi Ekonomi Desa Wisata di Dusun Karangkulon Kel. Wukirsari Imogiri Bantul Yogjakarta


BANTUL - Sabtu, 24 Juli 2022 pukul, Kelompok KKN 65 UIN Walisongo Semarang mengadakan acara seminar dengan tema “Strategi Pengembangan Potensi Ekonomi Desa Wisata”. Dimana kegiatan ini diisi oleh narasumber Dr. Amin Tohari, M.A yang memiliki latarbelakang yang cukup mempuni dalam mengembangkan sektor wisata, khususnya di wilayah Jogjakarta. Acara ini juga dihadiri oleh Bapak Dukuh Karangkulon, aparatur padukuhan serta para masyarakat yang menyempatkan hadir dalam acara ini. 

Acara ini diselenggarakan dalam rangkaian untuk melaksanakan program yang telah direncanakan oleh kelompok 65 KKN UIN Walisongo Semarang, terutama Divisi Ekonomi yang dikomandoi oleh Dony Setiawan dan Esti Oktaviyani. Acara seminar ini bertujuan untuk bagaimana memberikan pengetahuan kepada seluruh masyarakat Padukuhan Karangkulon untuk mengembangkan potensi ekonomi yang dimiliki Padukuhan Karangkulon untuk menjadi sektor yang dapat memberikan dampak ekonomi bai masyarakat dengan berbasis ekonomi.

Dalam acara seminar ini, narasumber Dr. Amin Tohari M.A memberikan pemaparan mengenai bagaimana sektor pariwisata mengalami pengembangan serta beberapa perubahan yang ,engikuti teknologi setelah terjadinya pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir 2 tahun. Dimana dalam perkembanganya sektor pariwisata mau tidak mau harus bisa bersatu dengan yang namnya teknologi atau dunia digital.

Setelah terjadinya pandemi masyarakat cenderung lebih memilih pariwisata yang bisa memberikan pemandangan yang bagus tetapi mereka juga memilih pariwisata yang dapat memberikan dampak baik bagi kesehatanya. Untuk itu Padukuhan Karangkulon yang memiliki basic dasar desa wisata batik, tentunya dapat menjadi daya Tarik yang snagat bagus bagi wisatawanya, dikarenakan selain bisa berwisata dengan memanjakan mata, di lain sisi para wisatawan juga dapat belajar membatik, sehingga selain berwisata para wisatawan dapat membawa kenang-kenangan berupa batik hasil dari karya tanganya sendiri.



Penulis: Dony Setiawan (KKN MIT Kelompok 65)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kunjungan ke Makam Raja-Raja Imogiri

Gambar
Bantul - Senin, 27 Juni 2022 KKN MIT Kelompok 65 UIN Walisongo Semarang berkunjung ke Makam Raja-Raja Imogiri. Jarak dari home stay kami menuju Makam Raja-Raja kurang lebih 6 menit, kami berangkat pukul 13.15 WIB menggunakan motor. Setelah tiba di parkiran kami langsung bergegas menaiki anak tangga menuju Makam-Makam Raja, kami disambut oleh penjaga yang khas dengan pakaian adat jawa, kemudian setelah kami menaiki anak tangga yang sangat banyak tibalah di persimpangan jalan. Yang mana bila ke kanan menuju makam Raja-Raja Yogyakarta, ke kiri menuju makam Raja-Raja Surakarta, sedangkan bila lurus ke makam Raja Mataram. Kami memilih untuk lurus terlebih dahulu ke Makam Raja Mataram.  Karena sudah lewat dari jam berkunjung maka kami tidak bisa masuk ke Makam Raja, hanya sampai pintu gerbangnya saja, semua anggota KKN sangat antusias dan penasaran dengan tempat yang sakral dan bersejarah ini. Kemudian kami berfoto bersama untuk mengabadikan momen ini. Setelah itu kami melanjutkan ke Makam
Baca selengkapnya

BATIK DAN GURAH PENINGKAT SEKTOR PARIWISATA IMOGIRI

Gambar
Imogiri merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Bantul Yogyakarta. Berbicara mengenai Imogiri, salah satu hal terkenal yang sering dikunjungi ketika berada di Imogiri ialah makam Raja-raja. Terdapat 2 makam yang terkenal yaitu Makam Imogiri (Makam raja-raja dan keluarga raja kerajaan Mataram), dan Makam Sunan Cirebon.  Selain makam hal yang cukup terkenal yang bisa kita temui Imogiri ialah batik dan gurah. Salah satu Padukuhan yang letaknya tidak terlalu jauh dari kedua makam suci Imogiri ialah Padukuhan Karangkulon.  Padukuhan Karangkulon merupakan salah satu padukuhan yang berada dalam lingkup Kelurahan Wukirsari. Dulunya Padukuhan ini bernama Giriloyo, tetapi karena alasan daerahnya yang sangat luas, maka Giriloyo dipecah menjadi 3 Padukuhan yaitu;  Karangkulon, Giriloyo, dan Cengkehan. Karangkulon memiliki banyak kepala keluarga yang hidup di dalamnya yang dinaungi oleh 9 RT yang dipimpin langsung oleh seorang Dukuh.   Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesi
Baca selengkapnya

Karangkulon Gelar Majemukan

Gambar
Yogyakarta - Merayakan Hasil Panen, Warga Karagkulon melaksanakan tradisi Majemukan yang biasanya dilakukan satu tahun sekali. Majemukan di ikuti oleh warga karangkulon mulai dari RT 1 sampai RT 9, Tidak hanya itu, jajaran elit Dusun pun menghadiri acara tersebut, mulai dari kepala Dukuh beserta istrinya, para ketua RT, para kader, dan para pemuda. Acara tersebut juga dihadiri oleh tamu undangan dari pemerintah Kabupaten Bantul, Budayawan, serta Mahasiswa/i KKN UIN Walisongo Semarang. Kegiatan dimulai setelah sholat isya’ berjamaah, acara diawali dengan pembukaan di depan masjid Ar-Rahmani di lingkungan pondok pesantren Ar-Ramly serta doa yang dipimpin oleh Abah Yai Ahmad Zabidi Marzuqi Lc. Setelah doa bersama kemudian Para pemuda menggotong Gunungan Sayur dan Gunungan Tumpeng ke Balai Dusun diiringi dengan sholawat dan lagu-lagu khas Jawa yang dilantunkan oleh Tim Drum Band Dusun Karangkulon. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, walikutuban, dan berdoa bersama dengan har
Baca selengkapnya